Kamis, 03 November 2011

Potensi PARIWISATA di Kabupaten Kubu Raya

Kubu Raya ternyata punya “Surga” wisata. Potensinya ada dan berkembang dimana-mana. Sangat strategis dijadikan wisata apapun. Ada potensi wisata alam, hutan, laut dan sungai buatan. Itu baru ciptaan Tuhan Yang Maha Esa belum lagi buatan manusia yang dikreasikan dengan keunikan-keunikan dan kekhasannya. Walaupun belum digarap semaksimal mungkin, kedepannya berpotensi melejit menjadi yang tempat-tempat wisata terutama di Kalimantan Barat. Di sini kami akan menjelaskan beberapa tempat yang dapat dijadikan potensi objek wisata yang menjanjikan.
Sungai Bulan, Kecamatan Sungai Raya, hanya alam liar yang terlihat. Kiri dan kanan hanyalah dipenuhi hutan belantara yang penuh tanaman. Beragam tanaman liar tumbuh dan berkembang secara alami di sisi kanan dan kiri Sungai Bulan. Ada pohon karet, bakau bahkan bahan untuk industri kayu dalam skala kecil tumbuh pesat. Kalau ditinjau sekilas, hutan ini seperti  hutan biasa dengan banyak tanaman. Tidak berbeda jauh dengan yang ada di kota lainnya. Ada banyak kesamaan dan bentuknya memandang wilayah baru ini. Namun jika ditinjau lebih jauh lagi di dalamnya, ada banyak keragaman dan keunikan di sana.
Ketika berjalan menyusuri Sungai Bulan, yang terlihat hanyalah hulu sungai dengan air beriak. Capung-capung kecil dengan kupu-kupu langka bertebaran terbang mencari kehidupan dengan memangsa. Desiran suara binatang hutan memecah kesunyian di Sungai Bulan.  Sebuah kawasan yang layak berkembang menjadi objek wisata alam Kubu Raya. Ribuan monyet bermain dengan ria dari satu pohon ke pohon lainnya.
Kawasan Sungai Bulan, tidak berbeda jauh dengan Danau Kongsi, sebuah kawasan wisata baru yang berada di Kuala Mandor B. Dengan airnya yang jernih dan ditumbuhi pohon lumut, ikan beriak. Entah berapa banyak habitat hidup yang ada di dalamnya. Bentuknya yang tidak seberapa besar, merupakan wisata baru yang memiliki tempat untuk berkembang. Berharap saja kawasan ini segera digarap supaya para pengunjung akan antri bila mulai mengenal Danau Kongsi ini.
Tidak hanya keindahan sungai, hutan, dan danaunya, Kubu Raya juga memilik air terjun yang tak kalah menarik dengan air terjun yang berada di Sangau Ledo Kabupaten Bengkayang. Air Terjun Bujang Bahar di kaki  Gunung Ambawang ini sungguh menakjubkan. Tempatnya yang terjal dan dukungan air jernih menambah warna kawasan ini.  Namun belum banyak yang tahu kalau kawasan ini berpotensi menjadi tujuan wisata alam yang mengasyikkan bagi traveller.
Ternyata  kawasan pantai juga tersedia di Kubu Raya loh. Tepatnya di Padang Tikar sebuah Pantai bernama Pantai Tasik Indah punya segudang keindahan yang membuat anda tak ingin pulang (hehehe lebay ya). Hamparan pasir putihnya yang luas, dengan lambaian pohon kelapanya yang tumbuh alami menambah keasrian indahnya pantai ini. Pantai ini berhadapan lansung loh dengan Laut China Selatan, rasanya layak kawasan ini menjadi objek wisata yang mampu menyaingi “Bali”.
Maaf karena keterbatasan sumber yang kami dapat, kami tidak bisa menampilkan gambarnya. Hehehe J sekian yang bisa kami sampaikan. Untuk pemerintah Kabupaten Kubu Raya, kelola dengan segera tempat-tempat wisata yang ada.

Pelestarian Hutan

Pelestarian hutan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga hutan agar tetap tumbuh dengan baik. Pelestarian tersebut dapat dilakukan berbagai cara. Jika pelestarian tidak terjaga semua itu akan mengakibatkan perlindungan terhadap tanah menjadi menurun bahkan dapat mengakibatkan erosi dan tanah longsor yang banyak terjadi di musim hujan seperti ini. Erosi akan semakin besar dengan besarnya intensitas hujan serta makin curam dan panjangnya lereng. Akibat adanya erosi kesuburan tanah akan berkurang karena lapisan atas sudah terkikis dan terbawa oleh air sehingga akan menurunkan produksi tanaman dan pendapatan petani
            Usaha dan cara pelestarian hutan yaitu tidak membakar hutan untuk perladangan. Untuk perladangan yang tidak menggunakan kaidah pelestarian hutan , waspada dan hati- hati terhadap api dan reboisasi lahan gundul, serta tebang pilih tanam kembali.
Kelestarian alam, itulah yang selalu menjadi bahan perbincangan yang hangat untuk beberapa negara di dunia. Kerusakan alam yang semakin parah mengakibatkan pemerintah harus memutar otak untuk melakukan berbagai hal mencegah kepunahan flora maupun fauna yang terdapat di dalamnya. Tentu saja kerusakan itu sendiri dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal mereka sendiri tahu dampak negatifnya bagi kehidupan mereka maupun anak cucu mereka dikemudian hari.
Banyak hal yang dilakukan pemerintah untuk menangani masalah ini, namun banyak hambatan dan rintangan. Antara lain :
1.      Gagalnya kebijakan lag of policy yang dilakukan oleh perangkat hukum yang tidak dapat menginternalisasi permasalahan lingkungan yang ada.
2.      Gagalnya kebijakan lag of community yang dilakukan oleh pelaku pengelolaan lokal akibat adanya beberapa persoalan mendasar yang menjadi keterbatasan masyarakat.
3.      Gagalnya kebijakan lag of government sebagai bagian kegagalan pelaku pengelolaan regional yang diakibatkan oleh kurangnya perhatian pemerintah dalam menanggapi persoalan lingkungan.
Reboisasi mempunyai efek yang serupa seperti penghijauan yaitu, mengurangi luas lahan yang dapat ditanami oleh petani dan pengurangan produksi oleh naungan pohon. Jadi jelas dari segi ekologi manusia penghijauan dan reboisasi sulit untuk berhasil selama usaha itu mempunyai efek menurunkan daya dukung lingkungan dan menghilangkan atau mengurangi sumber pencaharian penduduk.
Fungsi hutan dan manfaatnya bagi manusia dan kehidupan lainnya adalah :
1.      Penghasil Kayu Bangunan
2.      Sumber Hasil Hutan
3.      Habitat Bagi Fauna
4.      Sumber Mineral dan menjadi paru-paru dunia.

Mari Jaga Hutan Kita

 
Hutan dengan segala ekosistem yang terkandung di dalamnya merupakan cerminan keunikan alam raya secara universal. Hutan dimana tempat berkembang biaknya flora dan fauna serta organism lainnya memilki keterkaitan sebgai simbiosis mutualisme adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat diabaikan begitu saja.eksistensi hutan itu sendiri memilki peranan vital dalam menjaga proses kehidupan di planet ini, dimana tanah yang subur, mata ier yang jernih dan udra yang sejuk serta bebas dari pencemaran  adalah gambaran nyata tentang arti pentingnya hutan bagi makhluk hidup dalam tatanan ruanng lingkup yang dinamis dan berkelnjutan.
Bila kita resapi  bersama  dapat kita lihat betapa kita sangat bergantung pada hutan demi kelngsungan hidup kita, tapi apakah yang sudah kita lakukan padanya, pada lakhluk Tuhan yang menjadi penjelmaannya, jangankan bicara dari sudut pandang saling menyayasngi sesame mkhluk tapi dari sudut pandang demi kemaslahatan diri kita sendiri saja banyak yang tidak peduli.
Selama ini yang lebih dominan muncul kepermukaan adalah kasus perambahan hutan, illegal loging, hingga tumpang tindih pemanfaatan kawasan, sangat miris . perlu diteliti lebih jauh ternyata kerusakan kita selama ini didominasi  aspek ekonomi semata, tanpa menghiraukan aspek lainnya sehingga hutan beserta isinys hanyalah sebagai lahan eksploitasi dan cari untung semta oleh segelintir oknum dari segala status , baik dari aparat pemerintah maupun dari kelompok masyrakat awam.
Terlepas dari  itu sesungguhnya kita harus cerdas memanfaatkan hutan kita dengan memperhatikan ekologi, aspek social dan aspek ekonomi, upaya yang dapat kita lakukan diantaranya adalah pengembangan dan pelestarian sumber daya hutan sebgai ekowisata, dimana hutan berfungsi sebagai pusat penelitian ekologi flora dan fauna dan sekaligus sebagai tujuan wisata alam dengan konsep Back to Nature. Jadi illegal loging dan sebagainya bukanlah solusi tepat untuk mendapatkan keuntungan dari hutan, tapi fungsikanlah hutan secara cerdas, dengan tetap menjaganya dan melestarikannya. Oleh karena tetap jaga hutan kita ya…..!

Orangutans See You Back Home

 Orangutan merupakan satwa dilindungi yang saat ini keberadaanya cukup mengkhawatirkan karena semakin mendekati kepunahan.  Di Indonesia, populasi orangutan hanya terdapat di Sumatra dan Kalimantan, diantaranya  tersebar di daerah Kalimantan Barat.  Beberapa data yang didapat membuktikan bahwa  populasi dari orangutan semakin menurun ,Rijksen dan Meijaard (1999) memperkirakan pada tahun 1996 populasi dialam sekitar 35.000 individu(Kalimantan 15.000 dan Sumatra 12.000), kemudian pada tahun 1997 setelah adanya kebakaran hutan, diperkirakan tersisa 27000 individu (Kalimantan 15000 dan Sumatra 12000). Tahun 2006, berdasakan data dari Direktorat Jendaral PHKA, populasi orangutan diperkirakan sekitar 20.000 individu( Kalimantan 13.000 dan Sumatra 7.000) sungguh hal yang menyedihakan!.
Semakin menurunnya populasi orangutan, bukan hanya disebabkan oleh bencana alam melainkan ada campur tangan dari manusia-manusia rakus tak bertanggung jawab dan tak memikirkan akibat dari perbutannya, mengurangi atau bahkan menghilangkan suatu populasi makhluk hidup di alam ini tentunya akan memengaruhi  keseimbangan ekosistem, yang pastinya akan berpengruh pada kehidupan manusia itu sendiri. Keriusakan yang disebabkan oelh perbuatan manusia diantaranya adalah pembukaan hutan untu kepentingan konservasi tanpa memperhatikan keanekaragaman hayati, dan praktik kejahatan illegal wildlife tride.
Untuk itu perlu penanganan konservasi dan rehabilitasi orangutan secara serius, meliputi perawatan medis secara intensif, lingkungan yang diusahakan sesuai denngan habitat orangutan meskipun hanya berupa kandang tapi aspek kebersehan dan kenyamanan dari orangutan sangatlah penting, meninjau sejauhmana upaya ini telah diterapkan, tidak perlu jauh-jauh kita bisa melihat kebun binatang yang ada di daerah kita Pontianak, sudahkah Anda mengunjunginya?, perlu diketahui sebagai bahan evaluasi diri kita bersama bahwa orangutan disana berada dalam kondisi yang memprihatinkan mulai dari lingkungan tempat tinggal sampai pada kesehatnnya terganggu itu semua dapat kita lihat tanpa kasat mata, dalam hal ini diharapkan  kepada Pemda setempat bagaimana memaksimalkan  upaya konservasi dan rehabilitasi secra maksimal, translokasi serta penegkan hukum kejahatan satwa dan oprasi pangamanan terpadu dll, agar keseimabangan alam ini tetap terjaga. 
http://www.google.co.id/imgres?q=orang+utan&hl=id&sa=G&gbv=2&biw=1024&bih=408&tbm=isch&tbnid=ENk957el8GRr_M:&imgrefurl=http://www.piknikyu.com/artikel/10040201/Orangutan-Sumatera-Terancam-Menghilang&docid=R1OfDe5X9LbDvM&imgurl=http://www.piknikyu.com/images/artikel/20100911024241dodol1dodolorang-utan-sumatera.jpg&w=450&h=338&ei=pTuyTpuSJo_LrQeBvtRh&zoom=1